Tips Mencegah dan Mengobati Perut Kembung

Tips Mencegah dan Mengobati Perut Kembung
Tips Mencegah dan Mengobati Perut Kembung - Kembung adalah keluhan umum, yang disebabkan kelebihan gas di sistem pencernaan Anda. Anda juga mengalami nyeri tajam dan suara ribut di perut. Sebagian besar kasus dari kembung dan masuk angin adalah akibat makanan, khususnya makanan seperti kacang dan kol, yang menghasilkan gas saat dicerna. Makan terlalu cepat dapat menyebabkan angin berlebih. Beberapa orang menyadari bahwa susu, tambahan makanan, atau tepung menyebabkannya. Kadang kala, kembung dan masuk angin akibat gangguan pencernaan bagian bawah seperti irritable bowel syndrom.

Tips berikut ini baik dilakukan untuk menumpuknya gas atau menyembuhkan keluhan kembung yang dialami.
  • Coba identifikasi dan hentikan setiap makanan yang menyebabkan masalah. Penyebab terburuknya termasuk kol, brussel sprout, bawang, bawang putih, prune, kismis, dan makanan pedas. 
  • Anda mungkin masuk angin atau kembung jika menambah makanan tinggi serat dengan cepat. Kurangi asupannya, kemudian tambahkan bertahap 1-2 minggu.
  • Makan dan minum perlahan, dan kunyah makanan dengan baik. Lebih baik makan beberapa kali makanan sehari daripada satu sampai dua makanan besar.
  • Hentikan bir dan minuman soda; permen karet; merokok; dan pemanis buatan sorbitol dan mannitol ( ditemukan di beberapa makanan bebas gula ).
  • Campuran obat yang mengandung demiticone dapat mengobati masuk angin.
  • Coba komsumsi tablet arang.
  • Minum teh herbal ( biasanya mengandung camomile, peppermint, fennel, atau gentian ) untuk mengurangi rasa tidak enak akibat kembung.
Anda perlu mengunjungi dokter apabila kembung masih bertahan setelah 2 minggu atau lebih atau timbul gejala-gejala fisik lainnya.

BASRI.D.S.Kep Kami miliki visi back to nature, dengan menggali potensi herbal melalui pendekatan biological based practice untuk membantu penyembuhan penyakit dan meningkatkan status kesehatan agar hidup lebih berkualitas. Semua konten yang dipublish di blog ini bersifat edukatif, bukan sebagai standar/panduan pengobatan, tetap berkonsultasi ke dokter atau ahli herbal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel