Infeksi Kongenital – Penyebab dan Gejala
Saturday, August 22, 2015
Infeksi Kongenital – Penyebab dan Gejala - Banyak infeksi yang memengaruhi bayi baru lahir ditularkan dari ibu ke bayi, baiks elama kehamilan atau persalinan. Oleh karena infeksi ini bersamaan dengan kelahiran bayi maka infeksi ini dikenal sebagai infeksi kongenital. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh virus dan parasit. baca juga : Cara Pencegahan dan Penanganan Penyakit Disentri
Infeksi kongenital meliputi HIV (yang menyebabkan AIDS ), rubella (campak Jerman ),cacar iar, sifilis, herpes, toksoplosmosis, dan sitomegalovirus ( CMV ). Infeksi kongenital yang paling umum menjadi penyebab utama bayi kehilangan pendengaran bawaan. Beberapa dari infeksi, seperti infeksi GBS dan listeriosis, dapat diperoleh baik dari ibu atau dari lingkungan bayi.
Bayi mungkin akan lahir dengan infeksi jika ibu mereka terinfeksi untuk pertama kalinya oleh kuman tertentu saat hamil. Namun, penularan pda bayi tidak selalu terjadi sehingga banyak bayi yang lahir dari ibu dengan infeksi ini tidak memiliki infeksi itu sendiri. Bayi lainnya mungkin pada awalnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi kemudian dampaknya baru terlihat.
Risiko infeksi pada bayi sering tergantung pada saat ibu terkena kuman. Ibu hamil memiliki risiko paling besar terinfeksi rubella dan toksoplasmosis pada trimester pertama. Jika ibu terinfeksi, maka dapat menyebabkan masalah serius seperti penyakit jantung, kerusakan otak, tuli, gangguan penglihatan, atau bahkan keguguran. Infeksi lain dalam kehamilan dapat menyebabkan efek tidak parah pada janin tapi masih dapat menyebabkan masalah lain seperti masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Infeksi kongenital meliputi HIV (yang menyebabkan AIDS ), rubella (campak Jerman ),cacar iar, sifilis, herpes, toksoplosmosis, dan sitomegalovirus ( CMV ). Infeksi kongenital yang paling umum menjadi penyebab utama bayi kehilangan pendengaran bawaan. Beberapa dari infeksi, seperti infeksi GBS dan listeriosis, dapat diperoleh baik dari ibu atau dari lingkungan bayi.
baca juga : Penyakit Grup B Streptococcus ( GBS ), Apa Itu ?
Bayi mungkin akan lahir dengan infeksi jika ibu mereka terinfeksi untuk pertama kalinya oleh kuman tertentu saat hamil. Namun, penularan pda bayi tidak selalu terjadi sehingga banyak bayi yang lahir dari ibu dengan infeksi ini tidak memiliki infeksi itu sendiri. Bayi lainnya mungkin pada awalnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi kemudian dampaknya baru terlihat.
Risiko infeksi pada bayi sering tergantung pada saat ibu terkena kuman. Ibu hamil memiliki risiko paling besar terinfeksi rubella dan toksoplasmosis pada trimester pertama. Jika ibu terinfeksi, maka dapat menyebabkan masalah serius seperti penyakit jantung, kerusakan otak, tuli, gangguan penglihatan, atau bahkan keguguran. Infeksi lain dalam kehamilan dapat menyebabkan efek tidak parah pada janin tapi masih dapat menyebabkan masalah lain seperti masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi.