Sampai Kapan Bayi dan Anak Bisa Makan Bubur?
Tuesday, February 10, 2015
Kriteria Bubur Bagi Bayi
Bubur untuk diberikan kepada bayi, biasanya memiliki kriteria-kriteria khusus yang dejelaskan seperti berikut ini.- Bertekstur lembut dan tidak membuat bayi tersedak. untuk bayi berusia 6-9 bulan, dan tekstur mulai agak kasar untuk usia bayi diatas 9 bulan.
- Dibuat dengan menggunakan campuran bahan-bahan segar pilihan dan berkualitas bagus.
- Tidak menggunakan perasa, pewarna, dan pengawet buatan/kimia yang membahayakan bayi.
- Sebaiknya membuat bubur sendiri, jika menggunakan bubur instan, pastikan aman dan sehat ( Baca: Milna Bubur Bayi Organik, MPASI Terbaik Untuk Si Kecil )
Sampai Kapan Bayi dan Anak Masi Bisa Makan Bubur?
Tidak ada batasan usia bagi bayi dan anak-anak yang igin makan bubur. Hanya saja ketika si anak sudah tumbuh gigi maka makanan padat dengan tekstur lebih keras dibutuhkan bagi pertumbuhan mereka. Misalnya dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.Bayi usia 6 – 9 bulan.
Bubur halus yang terbuat dari tepung beras, gandum, atau maizena. Bisa ditambahkan bahan lain seperti susu formula dan buah-buahan yang dihaluskan seperti pisang.
Bayi usia 9 – 12 bulan
Bubur saring yang terbuat dari bahan beras putih atau merah. Bisa dicampurkan dnegan bahan lain seperti buah-buahan halus atau lauk dan sayuran. Pilih lauk dan sayuran segar yang sekiranya tidak menimbulkan alergi bagi bayi.
Bayi usia 12 – 15 bulan.
Bubur beras yang tidak disaring. Bisa ditambahkan bahan lain seperti yang terdapat pada tahap kedua.
Bayi usia 15 – 18 bulan.
Nasi tim dengan tambahan variasi lauk dan sayur.
Bayi usia 18 bulan – anak usia 3 tahun.
Nasi lunak yang dimakan bersama sayur dan lauk terpisah.
Anak-anak usia di atas 3 tahun.
Nasi biasa seperti anggota keluarga lain yang dimakan dengan lauk serta sayur terpisah.
Nah bunda, demikian artikel sederhana seputar bubur bayi dan anak, serta waktu mengkomsumsinya. Lalu, bagaimana pengalaman bunda dalam memberikan makanan ( bubur ) untuk bayi dan anak tercinta? Tentu pengalaman yang sangat membahagiakan ya bunda.
Kami miliki visi back to nature, dengan menggali potensi herbal melalui pendekatan biological based practice untuk membantu penyembuhan penyakit dan meningkatkan status kesehatan agar hidup lebih berkualitas. Semua konten yang dipublish di blog ini bersifat edukatif, bukan sebagai standar/panduan pengobatan, tetap berkonsultasi ke dokter atau ahli herbal.