Perlukah Bayi Diberi Empeng?

Perlukah Bayi Diberi Empeng? - Empeng adalah dot kecil yang terbuat dari bahan plastik sebagai peganngannya dan bahan karet sebagai dot-nya. Empeng berbeda dengan dot yang ada pada botol susu,sebab empeng bukan untuk menyalurkan susu atau minuman lain kemulut bayi, tetapi untuk mainan si bayi.

Secara teori psikologi, sebenarnya bayi tidak perlu diberi empeng asalkan kebutuhannya untuk mendapatkan susu telah tercukupi. Namun, kenyataannya ada bayi-bayi tertentu yang masih ingin terus mengisap susu meskipun sudah kenyang sehingga air susu tumpah kembali sebagai muntahan. Pada bayi yang seperti ini, empeng bisa menjadi solusi karena keinginan bayi untuk mengisap tetap terpenuhi tanpa perlu terlalu penuh perutnya.

Empeng juga menjadi solusi bagi bayi-bayi yang suka mengisap jari mereka. Mengisap jari yang keterlaluan akan membuat jari menjadi terlambat berkembang dibandingkan jari lainnya sehingga nantinya tidak seimbang. Oleh karenanya, bayi diberi empeng agar yang diisap untuk memenuhi fase oralnya adalah empeng, bukan jarinya sendiri.

Baik dan Buruknya Empeng

• Empeng memang solusi praktis untuk mengatasi bayi yang suka memuntahkan kembali susu karena terlalu kenyang dan bayi suka menggigit jari. Namun penggunaan empeng yang terlalu berlebih juga memiliki beberapa dampak negatif, antara lain:
• Mengulum empeng yang berlebihan bisa membuat bayi kehilangan selera menyusu pada ibunya, jika terus menerus terjadi maka bukan tidak mungkin bayi akan menjadi malnutrisi atau kekurangan gizi.
• Empeng bisa membuat pertumbuhan gigi menjadi terganggu sehingga gigi bayi tumbuh maju kedepan.
• Terlalu asyik dengan empeng tanpa adanya stimulasi dari orangtua untuk mengajak bayi berkomunikasi akan membuat si bayi sulit menjalin hubungan dengan orang lain.

Setelah mengetahui kapan harus menggunakan empeng, dampak dan baik buruknya, diharapkan setiap orang tua lebih bijaksana dalam memutuskan kapan harus memberikan empeng bagi si kecil. Happy Parenting

BASRI.D.S.Kep

Kami miliki visi back to nature, dengan menggali potensi herbal melalui pendekatan biological based practice untuk membantu penyembuhan penyakit dan meningkatkan status kesehatan agar hidup lebih berkualitas. Semua konten yang dipublish di blog ini bersifat edukatif, bukan sebagai standar/panduan pengobatan, tetap berkonsultasi ke dokter atau ahli herbal.

Share this post