Kenali Lebih Dini Gejala Down Syndrome Pada Anak
Tuesday, March 10, 2015
Kenali Lebih Dini Gejala Down Syndrome Pada Anak - Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak. Kelainan ini biasanya muncul semenjak dalam kandungan ibu. Ada dua jenis syndrom down yaitu, jenis murni kelainan kromosom dan jenis translokasi atau adanya pertukaran gen. Deteksi dini terhadap syndrom down sudah dapat dilakukan pada ibu hamil dengan melakukan tes darah dan cairan ketuban yang disebut juga dengan tes antenatal. Tes ini meneliti tentang jaringan korionik si ibu. Selain itu juga, bisa dilakukan tes kromosom dan tes darah (triple screen) serta USG secara berkala pada setiap bulan pada janin.
Adapun anak yang mengalami down syndrom dapat dikenali melalui gejala-gejala sebagai berikut ini:
Adapun anak yang mengalami down syndrom dapat dikenali melalui gejala-gejala sebagai berikut ini:
- Bayi tidak segera merespons saat dipanggil meskipun telah berusia lebih dari 3 bulan.
- Tatapan mata bayi seperti kosong dan kurang tanggap terhadap lingkungan sekelilingnya.
- Bayi sulit menyusu disebabkan oleh refleks yang kurang baik.
- Bayi dan anak mengalami keterlambatan pertumbuhan, terutama terlambat bicara dan memahami benda di sekitarnya.
- Wajah terlihat khas yang disebut juga ‘mongolia face’
Pencegahan yang Bisa Dilakukan Oleh Ibu Hamil
Untuk menghindari dari kemungkinan si bayi terkena syndroma down maka ibu hamil perlu membekali diri secara fisik dan psikologik agar dapat merawat janin dan bayinya kelak dengan bahagia. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil antara lain:- Menjaga pola dan gaya hidup sehat selama kehamilan, sebelum dan sesudah melahirkan. Pola hidup sehat diantaranya adalah mencari lingkungan yang sehat, jauh dari polusi udara, menghentikan kebiasaan merokok, rajin berolahraga, dan mengusahakan diri untuk selalu gembira serta menghindari stres.
- Menjaga pola makan sehat, mencukupi diri dengan asupan nutrisi serta gizi seimbang. Menghidnari makanan yang mengandung pewarna, perasa, dan pengawet kimia. Selain itu, ibu juga perlu menambah intensitas makan dan vitamin demi kesehatan diri sendiri dan bayi yang dikandungnya.
- Memeriksakan kehamilan secara rutin mulai trimester awal dan memastikan bahwa janin yang dikandunganya dalam kondisi normal dan sehat.
- Berusaha agar hamil di usia yang tidak terlalu muda (di bawah 20 tahun) dan tidak terlalu tua (di atas 35 tahun).
- Memeriksakan diri dan pasangans ebelum menikah untuk mengetahui kesehatan dan kecendrungan masing-masing.
Cara Penanganan Syndroma Down
Anak adalah permata hati. Bagaimanapun keadaannya maka orangtua perlu mengasuh dengan penuh rasa sayang dan ekstra perhatian. Bagi penyandang syndroma down maka beberapa penanganan yang mempermudah kehidupan mereka antara lain:- Melakukan fisioterapi pada anak secara rutin agar anak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya sehingga bisa beradaptasi dengan baik di lingkungannya.
- Terapi wicara dan sensor diri juga diperlukan karena biasanya anak syndroma down diikuti dengan keterlambatan bicara, sulit mengartikan kata, dan berperilaku di luar kewajaran karena kurang bisa mengandalkan diri.
- Terapi akupunktur yang bisa merangsang saraf-saraf mereka agar bisa mengendalikan diri dengan baik.
- Mengenalkan musik dan seni lain pada agar perasaan mereka menjadi lembut dan mudah diarahkan.
- Syndroma down memang sulit untuk disembuhkan, namun minimal anak telah mampu mengendalikan diri dan membantu dirinya sendiri dalam keseharian.